Bergabung dengan KCSC berarti harus siap bersepeda dalam berbagai kondisi. Meski awalnya semua direncanakan mulus, tidak bisa dihindari hadirnya kondisi lapangan yang di luar dugaan. Tanah berlumpur, jalan becek, kubangan pasir, bahkan melintasi rawa berair hitam pun kadang harus dijalani. Semua menjadi tambahan pengalaman yang berharga. Semua melengkapi arsip petualangan yang sudah ada.
Trayek-trayek tertentu seperti Sintuk dan Kumpai Batu Atas merupakan trayek dengan nilai petualangan yang tinggi. Ini disebabkan karena kedua kawasan tersebut merupakan areal hutan belukar yang perlahan-lahan berubah fungsi menjadi kebun sawit. Lintasan yang beberapa bulan lalu masih berupa jalan setapak bisa tiba-tiba berubah menjadi ladang terbuka. Jejak-jejak yang sudah terekam dalam ingatan pun mendadak hilang. Maka tersasar dan berputar-putar mencari jalan adalah pilihan yang bisa dipertimbangkan.
Jika sudah begitu perlukah disesali?
Tentu saja tidak. Bukankah untuk itu kita berpetualang?
Tinggalkan komentar