Oleh: ecos kcsc | 15 Juli 2010

Long Road to Tanjung Putri

Desa Tanjung Putri mungkin kurang begitu dikenal. Desa kecil di muara Sungai Arut itu (termasuk dalam Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat) memang tidak memiliki sesuatu yang istimewa, kecuali suasananya yang bersahaja. Khas pemukiman tepi sungai, dengan tanah rawa dan bangunan model panggung kayu di ketinggian sekitar 2 meter dpl. Penduduknya hanya sekitar 932 jiwa saja.

Berada sekitar 27 Km selatan Pangkalan Bun, perjalanan bersepeda ke sana bukanlah yang pertama. Touring pada empat april 2010 lalu seolah menyusuri kembali jalur yang sebelumnya pernah dilalui. Start dari Bamban, bergerak lurus ke selatan menyusuri jalan aspal dan jalan tanah. Karanganyar, Bintang Arut, simpang Kumpai Batu Bawah, Terantang, Seberang Gajah, simpang Benggaris, dan akhirnya…. Tanjung Putri!

Desa Tanjung Putri sendiri lebih dikenal sebagai Desa Pendulangan, yang kini menempati sisi kiri dan kanan muara Sungai Arut.  Kondisi perkampungan yang terbagi dua itu tidak menjadi masalah. Masalahnya justru muncul selepas Simpang Benggaris, di mana jalan sepanjang kawasan hutan gambut itu ternyata diguyur hujan pada malam sebelumnya. Jadilah kami berjoget ria di atas tanah licin kehitam-hitaman itu….

Kapok?
He-he-he….
Biker sejati mana ada kapoknya….


Tanggapan

  1. waaah ternyata ada KCSC ya di KOBAR, sayangnya kok bapak-bapak semua, hhehehe.. ntar kalo dah pulan gtrus mau gabung jadi sungkan deh..

    • … ah enggak juga kok, Tina. Ada juga yang masih muda-muda, cuma yang bapak-bapak emang pada gaul semua, hehehe…. ya ditunggu aja kalau nanti mo gabung…


Tinggalkan komentar

Kategori