Ada BCC Sebelum KCSC

Tahukah Anda, bahwa sebelum terbentuk KCSC, pernah ada klub sepeda yang diberi nama Buun Cycling Club (BCC) ?

Ide pembentukan klub sepeda itu memang terjadi tanpa direncanakan. Berawal dari saling berpapasan di jalan, saling bertemu di bandara (di arena joging pada sabtu atau minggu sore), akhirnya disepakati untuk bertemu di kediaman Murdoko pada selasa malam tangal 16 Desember 2008. Waktu itu Murdoko masih tinggal di komplek bandara.

Hadir pada malam itu di antaranya Adri, Acu, Heri Eiger, Ecos, Ujang karyawan bandara, dan dua sekawan Riyan & Woko dari Yayorin. Yang disebut belakangan tadi malah datang dengan mengendarai sepedanya sambil membawa setandan pisang. Sampai-sampai Ecos berkomentar, “Lho, itu ransum orangutan kok dibawa ke sini?”
Riyan menjawab dengan, “Gak apa-apa kok, Pak. Kata orangutannya gak apa-apa. Mereka udah pada makan…”

Atas usul Acu alias Khemong, perkumpulan sepeda diberi nama Buun Cycling Club – mengambil nama Pangkalan Buun yang merupakan cikal bakal kota Pangkalan Bun sekarang.

Acara kumpul-kumpul itu berlanjut dengan touring pada minggu pagi tanggal 21 Desember 2008. Rutenya keliling kota Pangkalan Bun. Start dari Sampuraga, melintasi Jalan Hasanudin – Antasari – Kampung Baru – istirahat di Jembatan Arut, kemudian menuju Pangkalan Lima dan akhirnya ke Kumai melewati jalur Sungai Tendang.

Beberapa nama yang turut serta saat itu (Agus Syam, Akri, dan Dani Roma) kemudian tidak pernah hadir lagi karena kesibukan masing-masing. Nama BCC pun kemudian berubah menjadi KCSC (Kobar Cycling Sport Club) yang bernuansa lebih ‘kobar’ ketimbang BCC yang terkesan hanya sekitar ‘buun’ saja.

Peserta boleh datang dan pergi, nama boleh berganti, tapi semangat menggoes harus tetap terpatri di hati. Tidak peduli panas ataupun hujan, tidak peduli pagi atau sore, tidak peduli sedikit atau hadir semua, lets keep bike forever….

Bravo KCSC!