Oleh: ecos kcsc | 3 November 2010

Biker yang manakah Anda?

Ada empat kelompok biker. Ada bike to work, bike to sport , bike to fun, dan trendy biker. Anda mungkin termasuk salah satu di antaranya, tapi mungkin juga tidak termasuk salah satu di antaranya. Atau punya kelompok sendiri?

Bike To Work
Pengertian secara bahasa adalah ‘bersepeda untuk bekerja’. Selama ini istilah itu hanya ditujukan kepada karyawan atau eksekutif kantoran yang memakai sepeda menuju tempat kerjanya. Bisa langsung ke kantor, bisa juga sekedar sampai stasiun atau terminal, untuk kemudian dilanjutkan menggunakan angkutan umum ke tempat kerjanya.

Istilah bike to work, atau b2w, ramai digunakan dalam dua tahun terakhir, ketika gejala bersepeda ke kantor menjadi trend dalam upaya mengurangi pemakaian bahan bakar dan pemanasan global.
Tapi secara umum, istilah itu juga saya tujukan untuk semua saja, bukan hanya orang kantoran, yang menggunakan sepeda untuk mencari nafkah. Termasuk di dalamnya adalah loper koran, tukang somai bersepeda, tukang sayur bersepeda yang berangkat pagi-pagi dari Pasar Induk, tukang mainan bersepeda yang keliling sekolah-sekolah untuk menjajakan dagangannya, termasuk juga ojek sepeda yang suka mangkal di depan Stasiun Kota….


Bike To Sport
Kelompok ini bersepeda untuk berolah raga. Bisa sendiri-sendiri, bisa juga berkelompok. Biasanya mereka terlihat mengayuh sepeda pada pagi hari atau sore hari, dan kebanyakan pada hari minggu atau libur nasional.
Rute yang dipilih bisa sekedar keliling kota, atau menjajal medan-medan berat.

Ciri yang khas dari kelompok olahragawan bersepeda adalah selalu menggunakan atribut olahraga lengkap. Mulai dari sepatu kets, handuk leher, botol air minum, sarung tangan, safety helmet. Kalau rutenya agak berat dan jauh, malah menyandang ransel tempat menyimpan bekal dan peralatan. Peralatan yang dibawa tidak tanggung-tanggung: ban dalam cadangan, kunci-kunci, pompa, cadangan air mineral, sampai GPS!

Bike To Fun
Ini kelompok yang menggunakan sepeda untuk bersenang-senang. Fungsi awal sepeda sebagai sarana transportasi diubah menjadi sarana aktualisasi diri. Sebagian juga ada yang menjadikannya sebagai sarana untuk bernostalgia.

Misalnya kelompok penggemar sepeda ontel – sepeda kayuh jaman penjajahan – yang sering konvoi lengkap dengan blangkon, pakaian serdadu jepang, atau setelan mandor perkebunan.

Termasuk kelompok ini adalah sepeda mini atau sepeda belanja seperti yang sering dipakai anak-anak dan ibu-ibu. Bagaimana dengan komunitas BMX yang juga sering disebut freestyle, apakah juga termasuk kelompok ini?

 

Trendy Biker
Disebut trendy bike karena bersepeda hanya sekedar mengikuti trend. Karena lagi musimnya bersepeda, karena di mana-mana orang bersepeda – sampai ke pejabat-pejabat dan pengusaha – maka mereka ikut-ikutan bersepeda. Pilihan sepedanya bukan yang nyaman atau yang sporty, melainkan yang mahal. Pada saat mengayuh sepeda pun sekalian bergaya dengan pakaian dan asesoris bermutu.
Ciri kelompok ini: umumnya tidak mau bersepeda sendirian. Selalu harus bersama-sama dalam satu rombongan. Jadi sambil bersepeda bisa sambil bercerita tentang mode terbaru atau pengalamannya belanja di luar negeri. Kelompok ini biasanya tidak tahan lama. Begitu sepeda sudah tidak musim lagi, merekapun menyimpan sepeda di gudang dan mencari aktifitas yang saat itu sedang ngetrend.

Hmmm… Jadi termasuk biker yang manakah Anda?


Tinggalkan komentar

Kategori