Oleh: ecos kcsc | 10 Juli 2011

KCSC Dalam Berita

Eh, tahu enggak, aktifitas KCSC sudah beberapa kali diliput media lho. Tentu saja media lokal macam BorneoNews yang beroperasi di Pangkalan Bun.
Ini ada beberapa contohnya. Kali aja nanti nambah lagi….

 

Oleh: ecos kcsc | 2 Juni 2011

Jalur Sepeda? Mungkinkah?

Kabar akan dipopulerkannya jalur khusus untuk para pesepeda merupakan kabar gembira. Di beberapa kota besar hal ini sudah dicoba meski hanya sebatas rambu lalulintas yang intinya memberi kesempatan pesepeda menggunakan jalur yang disediakan.

Tapi meyediakan jalur khusus untuk sepeda yang betul-betul hanya untuk pengendara sepeda?

Tampaknya masih sebatas impian, terutama untuk kota sekelas Jakarta.
Jalur busway saja diserobot. Apalagi hanya sekedar jalur sepeda….

 

Oleh: ecos kcsc | 2 Mei 2011

Sexy Biker

Hmmm, kalau saja acara bersepeda diikuti biker-biker sexy seperti mereka ini, alangkah menyenangkannya….


 

Oleh: ecos kcsc | 6 April 2011

Biker Mania

Kalau sudah tergila-gila sesuatu, orang kadang suka berbuat yang aneh-aneh. Demikian juga bagi para penggila sepeda. Foto-foto ini barangkali bisa menjadi contoh….



 

 

 

 

 

 

 

Kotak surat dengan berbentuk pengendara sepeda….


 

 

 

 

 

 


Cinta sama sepeda atau sama rumahnya ya?


Nah, ini yang bingung menjelaskannya. Cinta mengendarai sepeda, atau terburu-buru mau bercinta dengan bersepeda….


Oleh: ecos kcsc | 10 Maret 2011

Sepeda-Sepeda Masa Depan

Pernah enggak ngebayangin bahwa sepeda kayuh akhirnya akan seperti ini? Barangkali inilah yang namanya Sepeda Futuristik….

 

Oleh: ecos kcsc | 10 Februari 2011

Sepeda-Sepeda Aneh

Sejak ditemukan pertama kali di Perancis pada awal abad ke-18, sepeda mengalami banyak perubahan dan modifikasi. Awalnya hanya sebagai sarana transportasi dengan roda dan pedal sebagai penggerak. Fungsi utamanya yaitu mempercepat perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya, makin disempurnakan dengan sistim roda gigi dan bentuk yang menjadi semakin aerodinamis.

Belakangan, sepeda juga menjadi sarana olahraga dan aktualisasi diri. Muncul juga sepeda dengan bentuk dan fungsi yang unik, lucu, aneh-aneh, dan kadang sulit dipahami maksud pembuatnya….

Sepeda rame-rame. Tapi kira-kira kapan sampenya ya?

Hmmm…. kakinya atau roda belakangnya yang salah?

 

 

 

 

 

 

 

 



 

 

 

 

 

 

 

Sepeda Batik. Kalo yang ini udah pasti punyanya Orang Jawa….


 

 

 

 

 

 

 

 

Sepeda Toilet. Sambil menggowes bisa sambil BAB kali ya?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sepeda Sepatu. Unik. Tapi lebih mahal daripada ban biasa. Bayangkan kalau gak dapet sepatu yang sama….

 

 

 

 

 

 

 

 

Sepeda dengan atap. Cocok untuk daerah panas….

 

Oleh: ecos kcsc | 10 Januari 2011

Eksistensi KCSC di Tahun Kedua

Bravo KCSC!

Begitulah seruan yang terdengar di minggu pagi hari pada 09 Januari 2011 lalu. Bertempat di halaman parkir Ciptaland Shopingcentre Pangkalan Bun, sekitar seratus lima puluhan biker berkumpul bersama sepedanya masing-masing. Selain masyarakat umum penggemar bersepeda, hadir juga peserta klub sepeda dari Kumai yang diundang ikut serta dalam acara tersebut.

Acara funbike memang digelar dalam rangka memperingati ulang tahun kedua Kobar Cycling Sport Club (KCSC) yang mengambil motto “bersepeda jalin kekeluargaan sehat jasmani dan rohani” ini. Sekitar pukul 06.30 WIB, bendera start pun dikibarkan oleh Bapak Nur Wahyudi dari Polres Kobar, dan segenap peserta pun bergerak menyusuri Jalan Iskandar – Jalan Diponegoro – Jalan Sukma Arianingrat – Jalan Hasanudin – sebelum akhirnya kembali menyusuri Jalan Diponegoro sampai finish di halaman parkir Ciptaland.

Setelah beristirahat sambil menikmati hidangan pisang-jagung-singkong rebus yang disediakan panitia, acara dilanjutkan dengan sambutan dari pak jupri mewakili ketua panitia dan pembagian doorprice. Ada dua sepeda gunung dan sebuah kulkas, selain sebuah tv dan beberapa perlengkapan bersepeda yang dibagikan. Satu per satu hadiah pun berpindah tangah diselingi hiburan musik dangdut yang semarak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Siapa yang berbahagia dalam acara ini?
Selain peserta yang mendapat sepeda dan kulkas, tentu saja segenap anggota KCSC karena acara yang berlangsung sukses tersebut semakin mengukuhkan kehadiran mereka sebagai klub bersepeda di Kotawaringin Barat!

Selamat ultah ke 2 KCSC. Bravo!

Oleh: ecos kcsc | 7 Desember 2010

Seberapa KCSC-kah Anda?

Anda anggota KCSC?

Jangan mengaku anggota jika belum mengalami salah satu dari kondisi berikut ini… He-he-he….

 

JARAK DEKAT : Sampuraga, Kampung Baru, Sungai Arut, Malijo, Bunderan Pancasila, Bandara dan sekitarnya….

cukup berbekal sebotol air mineral dan sambil bersiul-siul pula….


JARAK SEDANG : Kumai, Pantai kubu, Sintuk, Pangkalan Lada, Bumiharjo, Tanjung Putri dan sekitarnya….

bawa beberapa botol air mineral, di bawah sadel, di saku samping, di saku belakang, plus ransel khusus dengan kantung air di dalamnya.

 

JARAK JAUH : Keraya, Nanga Bulik, Sampit, Kotawaringin Lama, Pembuang Hulu dan sekitarnya….

bawa satu galon full 19 liter, sudah gak sempat bersiul lagi dan napas terengah-engah sepanjang perjalanan….

 


 

Oleh: ecos kcsc | 19 November 2010

Perjalanan Panjang ke Tanjung Kalaf

Bumiharjo adalah nama sebuah desa di Kecamatan Kumai. Posisinya yang berada di tepi Sungai Kalaf menjadi strategis saat Pelindo III melihat kemungkinan meningkatnya aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Kumai. Maka jadilah Bumiharjo dikembangkan sebagai pelabuhan CPO sejak tahun 2007 lalu.

Pelabuhan CPO Bumiharjo atau sering juga disebut Dermaga Tanjung Kalaf, memiliki 4 unit Dolphin (tempat kapal bersandar ) dan dermaga kayu (catwalk) sepanjang 20 meter. Pembangunan fasilitas itu untuk mengantisipasi lonjakan produk CPO dan kegiatan muat bongkar peti kemas serta cargo di pelabuhan strategis Kabupaten Kotawaringin Barat.

Lalu, apa hubungannya dengan KCSC?

 

Tentu saja ada hubungannya karena ke sanalah kami bersepeda pada minggu yang cerah tanggal 07 November 2010 lalu. Perjalanan yang terasa panjang dan melelahkan mengingat jarak tempuh lumayan jauh. Diawali dengan berkumpul di seberang BRI Pangkalan Bun, dilanjutkan dengan menggowes menuju Pangkalan Lima, kemudian menyusuri jalur ke arah Sungai Tendang, belok kiri menyusuri tepian Sungai Kalaf, dan memasuki areal perkebunan sawit PT. Sawit Alam Permai (SAP). Akhirnya – saat matahari nyaris mencapai pusat kepala – kami berjejer di Dermaga Sungai Kalaf!

Jarak yang ditempuh mencapai 74 km!

Perjalanan yang sangat-sangat melelahkan karena diselingi dengan acara saling tunggu dan iring-iringan beberapa kali tercerai-berai. Tapi tetap menggembirakan karena peserta gowes yang tidak seperti biasanya. Selain sekitar 17-an angota KCSC, ikut bergabung juga 8 penggowes rekan-rekan dari Cycling Club Kumai. Dan jangan lupa, ada reporter Borneo News yang ikut mengawal.

 

Acara kali ini menjadi istimewa karena selain bisa berfoto bersama di Dermaga Tanjung Kalaf, beberapa hari kemudian, wajah-wajah penggowes KCSC juga menghiasi lembaran Borneo News edisi rabu 10 November 2010!

Oleh: ecos kcsc | 3 November 2010

Biker yang manakah Anda?

Ada empat kelompok biker. Ada bike to work, bike to sport , bike to fun, dan trendy biker. Anda mungkin termasuk salah satu di antaranya, tapi mungkin juga tidak termasuk salah satu di antaranya. Atau punya kelompok sendiri?

Bike To Work
Pengertian secara bahasa adalah ‘bersepeda untuk bekerja’. Selama ini istilah itu hanya ditujukan kepada karyawan atau eksekutif kantoran yang memakai sepeda menuju tempat kerjanya. Bisa langsung ke kantor, bisa juga sekedar sampai stasiun atau terminal, untuk kemudian dilanjutkan menggunakan angkutan umum ke tempat kerjanya.

Istilah bike to work, atau b2w, ramai digunakan dalam dua tahun terakhir, ketika gejala bersepeda ke kantor menjadi trend dalam upaya mengurangi pemakaian bahan bakar dan pemanasan global.
Tapi secara umum, istilah itu juga saya tujukan untuk semua saja, bukan hanya orang kantoran, yang menggunakan sepeda untuk mencari nafkah. Termasuk di dalamnya adalah loper koran, tukang somai bersepeda, tukang sayur bersepeda yang berangkat pagi-pagi dari Pasar Induk, tukang mainan bersepeda yang keliling sekolah-sekolah untuk menjajakan dagangannya, termasuk juga ojek sepeda yang suka mangkal di depan Stasiun Kota….


Bike To Sport
Kelompok ini bersepeda untuk berolah raga. Bisa sendiri-sendiri, bisa juga berkelompok. Biasanya mereka terlihat mengayuh sepeda pada pagi hari atau sore hari, dan kebanyakan pada hari minggu atau libur nasional.
Rute yang dipilih bisa sekedar keliling kota, atau menjajal medan-medan berat.

Ciri yang khas dari kelompok olahragawan bersepeda adalah selalu menggunakan atribut olahraga lengkap. Mulai dari sepatu kets, handuk leher, botol air minum, sarung tangan, safety helmet. Kalau rutenya agak berat dan jauh, malah menyandang ransel tempat menyimpan bekal dan peralatan. Peralatan yang dibawa tidak tanggung-tanggung: ban dalam cadangan, kunci-kunci, pompa, cadangan air mineral, sampai GPS!

Bike To Fun
Ini kelompok yang menggunakan sepeda untuk bersenang-senang. Fungsi awal sepeda sebagai sarana transportasi diubah menjadi sarana aktualisasi diri. Sebagian juga ada yang menjadikannya sebagai sarana untuk bernostalgia.

Misalnya kelompok penggemar sepeda ontel – sepeda kayuh jaman penjajahan – yang sering konvoi lengkap dengan blangkon, pakaian serdadu jepang, atau setelan mandor perkebunan.

Termasuk kelompok ini adalah sepeda mini atau sepeda belanja seperti yang sering dipakai anak-anak dan ibu-ibu. Bagaimana dengan komunitas BMX yang juga sering disebut freestyle, apakah juga termasuk kelompok ini?

 

Trendy Biker
Disebut trendy bike karena bersepeda hanya sekedar mengikuti trend. Karena lagi musimnya bersepeda, karena di mana-mana orang bersepeda – sampai ke pejabat-pejabat dan pengusaha – maka mereka ikut-ikutan bersepeda. Pilihan sepedanya bukan yang nyaman atau yang sporty, melainkan yang mahal. Pada saat mengayuh sepeda pun sekalian bergaya dengan pakaian dan asesoris bermutu.
Ciri kelompok ini: umumnya tidak mau bersepeda sendirian. Selalu harus bersama-sama dalam satu rombongan. Jadi sambil bersepeda bisa sambil bercerita tentang mode terbaru atau pengalamannya belanja di luar negeri. Kelompok ini biasanya tidak tahan lama. Begitu sepeda sudah tidak musim lagi, merekapun menyimpan sepeda di gudang dan mencari aktifitas yang saat itu sedang ngetrend.

Hmmm… Jadi termasuk biker yang manakah Anda?

« Newer Posts - Older Posts »

Kategori